Pemanasan Global atau Global Warming adalah suatu peningkatan temperature rata-rata di atas permukaan bumi. Sejak akhir tahun 1800, temperature rata-rata permukaan bumi telah meningkat sekitar 0,4 sampai 0,80C sampai tahun 2001. Rata-rata peningkatan suhu akan lebih cepat bila dibandingkan dengan waktu lampau. Para ilmuan mencemaskan bahwa masyarakat dunia dan ekosistem alam dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan iklim yang terjadi.
Penyebab
dan Mekanisme Pemanasan Global
Perlu anda ketahui bahwa suhu rata-rata permukaan di bumi ini
meningkat 0.74 ± 0.18 °C dalam waktu 100 tahun terakhir ini. Berikut adalah
beberapa penyebab utama terjadinya Global Warming:
1. Efek Rumah Kaca
Semua
sumber energi yang ada di bumi ini berasal dari energi Matahari yang sebagian
besar berupa radiasi gelombang pendek. Ketika energi tersebut dampai di Bumi,
ia akan berubah menjadi panas yang bisa menghangatkan bumi. Namun tidak semua
panas yang sampai di bumi akan diserap, sebagian lagi akan dipantulkan kembali
ke luar angkasa. Namun sebagian dari panas yang dipantulkan ini tetap
terperangkap di dalam atmosfer bumi karena menumpuknya gas rumah kaca (Karbon
Dioksida, Metana, Sulfur Dioksida dan uap air). Hal ini terjadi karena gas-gas
tersebut mampu menyerap dan memantulkan energi panas dalam bentuk radiasi
gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya energi panas tadi akan terus
tersimpan di permukaan bumi. Proses ini terus terjadi dari waktu ke waktu, dan
akibatnya suhu rata-rata permukaan bumi pun terus meningkat
2. Efek Umpan Balik
Salah
satu penyebab Global Warming adalah adanya efek umpan balik. Contoh terjadinya
efek umpan balik ini adalah pada proses penguapan air. Meningkatnya suhu
rata-rata permukaan bumi serta lautan akan menyebabkan meningkatnya penguapan
air ke atmosfer. Seperti yang sudah disebutkan di atas tadi, uap air sendiri
termasuk gas rumah kaca yang memicu terjadinya Global Warming. Ini
mengakibatkan pemanasan akan terus menerus berlangsung dan menambah uap air di
atmosfer hingga kesetimbangan konsentrasi uap air tercapai.
3. Variasi Matahari
Beberapa
Ilmuan berpendapat bahwa variasi dari matahari, yang kemudian diperkuat oleh
efek umpan balik dari awan, mampu memberikan kontribusi dalam pemanasan global
saat ini. Aktivitas matahari yang meningkat dapat menyebabkan meningkatnya suhu
stratosfer (salah satu lapisan di atmosfer). Fenomena variasi matahari serta
aktivitas gunung berapi di berbagai belahan bumi ini diperkirakan telah
menyebabkan efek pemanasan sejak era pra-industri sampai tahun 1950, serta
menimbulkan efek pendinginan sejak th 1950
Dampak
Pemanasan Global
1. Cuaca
Para
ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari
belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah
lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan
mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut.
Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan
mengalaminya lagi. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur
pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat
akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Badai
akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah.
2. Tinggi muka laut
Perubahan
tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil
secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan
menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan
laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar
Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Ketika tinggi lautan
mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan.
3. Pertanian
Orang
mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak
makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa
tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan
dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak,
lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak
dapat tumbuh. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan
penyakit yang lebih hebat.
4. Hewan dan tumbuhan
Hewan dan
tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini
karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global,
hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat
lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan
menghalangi perpindahan ini.
5. Kesehatan manusia
Di dunia
yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena
penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa
ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan
pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke
daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk
dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa
parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika
temperature meningkat.
Solusi
Pengendalian Pemanasan Global
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia selalu meningkat.
Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada
yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini
adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk
mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan.
Adapun
cara untuk mencegah dan mengurangi dampak Pemanasan Global antara lain:
-
Berhemat
energi. Seperti dalam penggunaan bahan bakar minyak, listrik (jangan pakai
alat-alat elektronika kalau tidak jelas kebutuhannya).
-
Menggunakan
kendaraan bermotor seperlunya saja. Kalau hanya dekat, tidak perlu
menggunakan motor atau mobil.
-
Mengurangi
pembakaran. Misal, pembakaran sampah, hindari pembakaran hutan.
-
Penghijauan
hutan
-
Hindari
penggunaan barang secara mubazir
Untuk ekosistem laut, hindari perusakan karang
dan pencarian ikan dengan merusak ( penggunaan bom atau semacamnya).
0 komentar:
Posting Komentar